Sebuah pekerjaan yang sebenarnya dapat dikerjakan dalam waktu sekejap, bisa mundur penyelesaiannya akibat kebiasaan menunda. Pada dasarnya, semua pekerjaan bisa diselesaikan. Namun rasa malas dan alasan lainnya membuat Anda terus menghindar.
Kebiasaan menunda itu diidentikkan dengan kemalasan. Pikiran dan tubuh Anda seperti mengatakan “jangan ganggu saya”, atau “gak bisa ya lihat saya tenang?” Dan, konsekuensinya pasti kita terima di akhir.
Semua lingkup pekerjaan, apapun itu, berlaku hal yang serupa. Kebiasaan menunda-nunda merupakan “penyakit” yang harus dibuang sejauh mungkin karena mengurangi produktivitas.
Namun bila bicara mengenai pekerjaan yang berhubungan dengan deadline, menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan yang amat fatal dan berpotensi menghilangkan kepercayaan orang lain terhadap Anda yang akhirnya.
Oleh karena itu kelima solusi ini tentu saja harus dijalankan untuk menghentikan kebiasaan menunda dan memacu Anda segera bertindak dalam melakukan setiap pekerjaan.
- Bertanggung Jawab
Pola kebiasaan menunda pekerjaan, dari waktu ke waktu selalu diawali dari menunggu, kemudian membuat alasan pembenaran, hingga akhirnya perhatian kita teralihkan dari fokus awal. Mulailah mengerjakan tugas Anda.
Meskipun itu hanya sebuah tindakan kecil saja, tapi lebih baik daripada tidak melakukan apapun dengan menunda. Anggapan ini secara tidak langsung akan membangun rasa tanggung jawab dalam diri agar mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan yang dibebankan.
- Memahami “Hukum Kontraksi”
Ada ungkapan, “Suatu tugas akan membengkak ataupun mengempis (dalam persepsi) untuk mengisi waktu penyelesaiannya yang tersedia”. Hal ini sering disebut dengan Parkinson Law atau Hukum Parkinson (Dikenal juga sebagai “Hukum Kontraksi”).
Memahami hukum Parkinson ini akan membuat Anda lebih menyadari bahwa berada dalam deadline yang amat sempit. Justru itu mampu memicu Anda untuk melakukan yang terbaik dan maksimal dalam menyelesaikan tugas.
- Pisahkan Menjadi Bagian Kecil
Ini adalah cara mensiasati agar deadline dapat menjadi teman terbaik bagi Anda. Strateginya adalah menjadikannya sebagai “mini- deadline”. Dengan kata lain, membagi sebuah pekerjaan yang terlihat besar menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil.
Tugas ataupun pekerjaan yang dibebankan pada kita tidak akan terlihat sulit. Sebaliknya, hal ini akan mempermudah Anda menyelesaikannya sekaligus menghindarkan dari stres yang berlebihan.
- Catat Setiap Prosesnya
Tulislah! Jangan hanya dipikirkan saja. Alasannya mudah, membuat isi pikiran dalam bentuk visual mempermudah Anda mengetahui hal-hal penting yang diperlukan secara lebih mudah. Anda bisa mencatat setiap prosesnya pada kertas, buku agenda atau di komputer menggunakan aplikasi tertentu.
Selain itu, mencatat akan membantu mengurangi beban pikiran serta menghindarkan diri dari lupa. Melalui catatan atau semacamnya, semua akan terekam dengan baik di dalamnya. Sehingga pekerjaan pun terasa lebih ringan dan mudah untuk diselesaikan.
- Selangkah Demi Selangkah
Tanamkan di dalam benak bahwa ada sejumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan dalam hari yang sama, tapi ada juga pekerjaan yang dapat diselesaikan pada hari-hari berikutnya. Jangan terlalu kaku dan tetaplah fleksibel.
Lakukan dengan cara yang membuat Anda nyaman. Terpenting, pastikan bahwa tidak ada waktu yang terbuang percuma. Lakukan tahapan sesuai dengan timeline dan tenggat per bagian yang sudah ditentukan pada langkah-langkah sebelumnya.