Rindu Sang Anak, Sriyono Bangkit Bersama Siomay Pink

Belakangan nama Siomay Pink menjadi buah bibir khalayak ramai. Karena memang Siomay Pink ini berbeda dengan kebanyakan penjual siomay pada umumnya. Lalu, apa yang menjadi keunikan dari Siomay Pink ini?

Sesuai dengan namanya, keunikan terlihat di setiap sisi bangunan outlet Siomay pink yang bernuansa warna mereh muda (pink). Selain itu, perabotan seperti meja, kursi, hingga piring yang digunakan semuanya berwarna pink. Tak ketinggalan, seluruh sepeda dan mobil yang digunakan untuk berjualan pun rata ikut diwarnai demi menonjolkan brand dari Siomay Pink itu sendiri. Meski siomay yang disajikan tentunya tidak berwarna pink seperti namanya.

Kesuksesan Siomay Pink tentu tak dapat dipisahkan dari sosok Sriyono yang begitu menginspirasi berkat pengalamannya rasakan pasang surut di dalam dunia bisnis. Bahkan begitu spesialnya, kisah kesuksesan Sriyono sampai dijadikan sebuah buku yang berjudul ‘Siomay Pink Sebuah Perjalanan Mencari Cinta’. “Itu adalah perjalanan hidup saya dari yang dulu sukses terus bangkrut kemudian bangkit lagi sampai sekarang ini,” kata Sriyono, selaku pemilik Siomay Pink.

Cerita itu dimulai ketika Sriyono yang memang awalnya seorang penjual siomay yang bahkan dapat dikatakan telah berada di posisi atas, tiba-tiba mengalami suatu kegagalan sehingga menghentikan bisnisnya tersebut. Sehingga membuatnya bercerai dengan sang isteri yang berujung pada terpisahnya Sriyono dengan kedua putrinya. Singkatnya, warna pink terinspirasi dari kedua anak tercintanya yang sangat menyukai warna tersebut. Pemilihan warna pink di setiap atribut Siomay Pink merupakan luapan kerinduan Sriyono terhadap kedua putrinya. Namun, selalu ada hikmah yang didapat. Berkat warna pink itulah, usaha siomay milik Sriyono kian berkembang.

Perjalanan nan panjang saat berjualan siomay berlangsung selama 33 tahun. “Selama 15 tahun saya berjualan pakai sepeda, 8 tahun di mal, kemudian 6 tahun tidak jelas karena saat itu saya bangkrut dan akhirnya 4 tahun belakangan ini terbentuklah Siomay Pink,” tutur lelaki kelahiran Klaten ini.

Awal kebangkitan Sriyono ditandai perubahan konsep saat menjual siomay buatannya. Sepeda lama bekas peninggalan jualannya dulu, dicat ulang dengan warna pink serta penambahan pernak-pernik seperti payung, panci, kaleng, hingga boneka warna pink yang di desain secantik mungkin olehnya. Sedikit bercerita, penambahan atribut boneka pada keranjang sepeda milik Sriyono ini, memiliki makna mendalam yang berisikan janjinya pada sang anak untuk membikannya boneka yang belum sempat dipenuhinya.

“Love atau hati itu melambangkan kasih sayang dan cinta, sengaja saya pasangkan. Karena, semua hal yang ada di Siomay Pink ini terbentuk dari rasa cinta dan kasih sayang saya terhadap keluarga, terutama anak-anak saya,” ucapnya.

Sebelum membuka restoran Siomay Pink Jl Tentara Pelajar No 48, Permata Hijau, Jakarta Selatan, Sriyono memulai bisnisnya dengan berkeliling mengayuh sepeda pink yang dianggapnya membawa berkah baginya tersebut. Pengalaman pahit mengawali perjalanan Sriyono, dirinya mengakui banyak cibiran dan cacian yang diterimanya. Banyak pula yang mengatakan dirinya sudah gila bahkan banci.

“Awalnya saya mengayuh sepeda pink ini sembari menjajakan siomay. Hal pertama yang saya dapat adalah cibiran dan hinaan. Banyak yang mengatakan saya gila dan banci. Namun, sepeda pink saya ini sangat disukai anak-anak kecil. Dan mereka yang menyebutkan siomay saya ini dengan sebutan Siomay Pink,” papar Sriyono.

Hingga pada sebutan Siomay Pink ini membawa dirinya seperti sekarang ini. Usaha yang dijalankan Sriyono semakin berkembang dan semakin dikenal oleh semua lapisan masyarakat. Bahkan usahanya ini menjadi perbincangan di berbagai forum media sosial dan membuatnya tampil di berbagai media dan perogram acara news dan hiburan televisi.

Lebih Terasa Ikannya

Dari segi rasa, perbedaan tampak pada siomay buatan Sriyono ini. Siomay Pink buatan Sriyono lebih terasa ikan tenggirinya dibandingkan dengan milik penjual lainnya. Kenapa? Diakuinya, adonan dalam pembuatan siomay yang ia gunakan, memiliki perbandingan ikan tenggiri dan sagu yaitu lima berbanding satu. Sehingga membuat rasa ikan tenggiri lebih mendominasi dari keseluruhan adonan Siomay Pink.

Siomay Pink buatan Sriyono ini memiliki tekstur lembut dan lunak. Selain itu, tambahan bumbu kacang dan sedikit perasan jeruk nipis membuat rasa Siomay Pink semakin enak. Selain Siomay, menu seperti otak-otak, nasi goreng, sirloin, salad solo, hingga aneka jus buah menyegarkan. Untuk satu porsi siomay yang menjadi menu andalan dibanderol Rp 9.000, harga yang sesuai dengan kenikmatan yang didapat. Sedangkan untuk satu gelas jus buah dibanderol dengan harga Rp 15.000.

Kedepannya, Sriyono akan memperluas area jualan Siomay Pink miliknya. Sepeda dan boneka pink akan tetap dipertahankan untuk menjadi ikon Siomay Pink. “Saya berniat menjual siomay dengan seribu sepeda yang saya lokasikan di Jabodetabek,” pungkasnya.

Leave a comment