Gudeg Yu Djum, Incaran Oleh-Oleh Wisatawan

Yogyakarta, kota istimewa dengan segudang cerita yang ada di dalamnya. Kota kesultanan, sarat akan kebudayaan yang begitu kental.  Kota yang juga diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai belahan bumi Nusantara. Kota yang menjadikan pariwisata sebagai sektor utama dengan banyaknya keindahan panorama nan menakjubkan. Kota dengan geografis strategis yang diuntungkan oleh jarak antar lokasi objek wisata yang terjangkau dan mudah ditempuh.

Jutaan wisatawan berkunjung tiap tahunnya untuk sengaja menengok Kota Yogyakarta yang menjadi tujuan wisata andalan kedua setelah Bali. Tentunya hal itu menjadikan sektor wisata sebagai motor perekonomian Kota Yogyakarta. Dimana secara umum, sektor pariwisata juga bertumpu pada sektor lain semisal pelayanan jasa dan perdangangan (hotel maupun restoran) yang dimiliki Yogyakarta. Dalam hal ini, antara pariwisata dan perdagangan memiliki hubungan yang saling menguntungkan dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Bicara sektor perdagangan, bidang kuliner menjadi buruan wisatawan datangi kota yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono ini. Aneka kuliner seperti bakpia, yangko, geplak, cokelat moggo, salak pondoh, hingga gudeg, menjadi oleh-oleh yang banyak dicari dan sangat sayang dilewatkan ketika mengunjungi Kota Yogyakarta.  Khusus untuk yang terakhir disebutkan, Gudeg Yu Djum menawarkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan warung gudek lain di sekitaran Jalan Wijilan –Yogyakarta.

Saat berkunjung ke Yogyakarta tentunya kerap bertemu dengan banyak penjual gudeg. Seperti di Jalan Wilijan yang menjadi salah satu sentra gudeg teramai yang ada di Yogyakarta. Tepatnya berada di sebelah timur Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta. Ditandai dengan sebuah gapura cantik bercat putih, Plengkung Tarunasura. Di tempat ini wisatawan akan bertemu puluhan warung gudeg, salah satunya Gudeg Yu Djum.

Gudeg Yu Djum merupakan warung gudeg terkenal yang ada di Jalan Walijan. Selain di Wilijan, Gudeg Yu Djum juga membuka kedai di jalan Kaliurang yang tak kalah ramainya. Tak heran, Gudeg Yu Djum telah ada sejak 1950 silam atau berumur sekitar 65 tahun.  Gudeg Yu Djum ini merupakan jenis gudeg kering yang dimasak hingga kadar airnya sedikit. Soal kelezatan jangan tanya, banyak wisatawan yang menjadikan makanan berbahan dasar nangka ini sebagai oleh-oleh atau buah tangan untuk keluarga saat berkunjung di Jalan Wilijan – Yogyakarta ini.

Buka mulai jam 06.00 pagi menjadikan gudek sering disantap sebagai menu sarapan sebagian masyarakat Yogyakarta. Gudek Yu Djum semakin istimewa berkat salah satu rahasianya, yang mana gudeg dimasak di kompor model lama yang masih menggunakan kayu bakar. Buah nangka sebagai bahan bakunya pun diambil dari luar Yogyakarta. “Nangka mudanya diambil dari langganan, sudah biasa setiap hari. Dari luar Yogya, dari Purworedjo,” ungkap Elina, salah seorang anak perempuan Yu Djum.

Dalam satu porsi Gudek Yu Djum berisi nasi dengan gudeg nangka lezat yang tambahi areh kental, sambal krecek dan lauk yang disesuaikan keinginan pelanggannya. Pilihan lauk yang tersedia seperti telur, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ati ampela, dan potongan daging ayam lainnya. Kemudian disajikan di atas daun pisang yang membuat Gudeg Yu Djum semakin harum dan gurih yang berasal dari tambahan santan dan gula merah “Ayamnya kampung betina, kalau jantan nggak enak. Telornya telor bebek,” kata Elina.

  Harga satu porsi  gudeg dan tambahan lauk berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 30 ribu (tergantung pemilihan lauk). Tentu selain dapat dimakan di tempat, Gudeg Yu Djum juga menawarkan paket oleh-oleh dengan besek atau kendil untuk dibawa pulang. Paket besek dan kendil pengunjung bisa membawa pulang oleh-oleh dengan kisaran harga Rp 40 ribu hingga Rp 240 ribu dengan batas akhir konsumsi selama 2 hari. Sehingga kiranya makanan ini sangat aman jika di jadikan buah tangan untuk keluarga di rumah.

Bicara soal omzet, Elina bingung menjelaskannya. Menurutnya sulit sekali untuk menghitung banyaknya porsi yang terjual tiap harinya. Saat ini ia hanya produksi jika gudeg racikan ibunya (Yu Djum) sudah mau habis. “Susah mbak ngitungnya. Tergantung pembeli. Pokoknya setiap mau habis ya bikin lagi,” pungkasnya.

——————————————————————-

Nama Usaha    : Gudeg Yu Djum

Nama Pemilik  : Yu Djum

Mulai Berdiri   : 1950

Lokasi Usaha   : Jalan Wilijan – Yogyakarta

Produk             : Gudeg Kering dan Aneka Lauk

Mesin Relevan : ——–

Leave a comment