Kenali Pewarna Berbahaya pada Olahan Keripik

Penyalahgunaan bahan makanan tambahan dapat memberikan dampak terhadap gizi dan kesehatan manusia. Salah satunya adalah pencemaran bahan kimia terhadap produk makanan. Misalnya penggunaan pewarna sintetis berlebihan dan tidak sesuai aturan yang diperbolehkan pemerintah

Penyalahgunaan zat kimia berbahaya sebagai bahan tambahan untuk produk makanan, kini telah berhasil membuat resah masyarakat. Seperti  peredaran olahan makanan keripik dengan kandungan bahan pewarna yang marak menjadi pemberitaan menghebohkan belakangan ini.

Sepertinya agar biaya produksi lebih murah, pengusaha bisa saja berbuat seenak perutnya, tanpa mempedulikan efek buruk bagi konsumen. Penggunaan bahan kimia seperti pewarna untuk makanan dilakukan oleh produsen agar produk olahannya menjadi lebih menarik, tahan lama, dan juga tentunya lebih ekonomis. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Bahaya untuk Kesehatan

Bahan pewarna dapat membahayakan bagi kesehatan bila pewarna buatan di tambahkan dalam jumlah berlebih pada makanan. Atau dalam jumlah kecil namun dikonsumsi secara terus menerus dalam jangka panjang.Selain itu terjadi juga penggunaan bahan pewarna buatan dengan dosis tidak tepat. Hal-hal tersebutlah yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Padahal dampak buruk yang ditinggalkan akibat pemakaian zat pewarna berlebihan, dapat menyebabkan efek samping yang mengerikan bagi kesehatan. Seperti gangguan fungsi hati, tumor di ginjal, tumor thyroid, tentu juga dapat menyebabkan kematian yang cepat. Efeknya pun baru akan terasa setelah puluhan tahun. Sehingga penyakit pun sangat sulit untuk dilacak dalam tubuh korban.

Hal sama bila dikonsumsi anak-anak yang dapat menyebabkan dampak mengerikan. Dampak buruk pada anak yaitu menjadi hiperaktif bagi yang sensitif. Dampak lainnya yaitu dapat menyebabkan reaksi alergik dan bisa menimbulkan infeksi. Padahal peringatan sudah di sampaikan sejak tiga puluh tahun lalu. Mengenai penambahan zat pada makanan serta dampak bagi kesehatan anak. Namun bukti konkrit mengenai peringatan itu selalu di nyatakan masih kurang atau tidak ilmiah

Ciri Keripik Mengandung Pewarna

Sebagai contoh, gunakan keripik balado yang memiliki dan mengeluarkan warna merah mencurigakan di dalamnya. Perhatikan dari bentuk, di mana warnanya agak gelap kemerahan dan tumpukan-tumpukan kecil seperti cabe giling pada badan kripik. Kemudian, kripik kelihatan kering, miskin minyak, mungkin sisa minyak goreng mengumpal ketika diaduk dengan zat pewarna pakaian.

Banyak asumsi keripik balado tersebut mengandung  zat pewarna pakaian karena, warnanya tidak hilang dibilas dengan air, kemudian melekat kuat pada objek yang disinggahinya. Bahkan warna yang menempel di tangan tidak mudah hilang, meski telah mencucinya dengan sabun sekalipun. Sedangkan zat pewarna makanan yang ditoleransi tubuh, mudah luntur dan tidak lengket pada objek yang disinggahi.