Pempek Wongkito 19, Lezat Seperti Daerah Asalnya

Ragam kebudayaan yang ada di Bumi Pertiwi, menjadikan negara ini lebih berwarna. Dimana selain prilaku, hukum adat, pakaian, bangunan, corak, hingga makanan menjadi harta karun yang ditinggalkan leluhur untuk keturunannya di masa depan. Khusus untuk makanan, berlabel sebagai ‘tanah surga’, Indonesia memiliki beragam bahan dasar yang dapat dihasilkan bermacam jenis makanan khas daerah berkat kekayaan alam luar biasa yang dimilikinya.

Makanan khas adalah makanan dengan cita rasa teristimewa yang biasa dikonsumsi dan diterima oleh masyarakat sekitar. Makanan khas daerah juga menjadi sesuatu yang unik dan memiliki tempat tersendiri di hati para pecintanya. Kerinduan akan makanan khas daerah, membuat seseorang rela melakukan apa saja demi ingin mengicip kembali makanan tersebut. Bahkan mereka rela pergi berpindah-pindah tempat dan menunggu lama untuk dapat merasakan makanan terbaik khas daerahnya.

Sebut salah satunya yaitu pempek, makanan asli Palembang, Sumatera Selatan ini. Pempek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Biasanya makan ini ditemani dengan irisan mentimun besrta mie kuning yang disiram kuah berwarna coklat agak kehitaman. Kuah tersebut merupakan cuka atau cuko –sebutan orang palembang- yang terbuat dari air mendidih dengan tambahan gula merah, udang ebi, cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam secukupnya.

Cuko atau kuah pempek ini oleh masyarakat Palembang dibuat pedas dengan maksud menambah nafsu makan. Namun semakin ramainya Kota Palembang dari para pendatang, saat ini banyak juga cuko yang ditemui dengan rasa manis untuk pilahan bagi mereka yang tak suka pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.

Begitu populernya nama pempek di lapisan masyarakat yang bahkan hingga keluar kota asalnya, menjadikan peluang usaha makanan asli Palembang ini begitu terbentang. Hal itu itu juga yang dimanfaatkan oleh Kemas Firmansyah (Kemas) yang kini sukses dari usaha Pempek Wongkito 19 miliknya. Kemas yang juga merupakan putera asli Palembang, Sumatera Selatan yang telah hijrah ke Jakarta ini berhasil memanfaatkan potensi akan makanan khas daerahnya.

Bersiri sejak 2010 silam, Pempek Wongkito 19 sukses menggandeng lebih dari 100 kemitraan dua tahun setelahnya, atau tepatntya pada 2012. Kemas seorang entrepreneur yang peduli akan makanan khas daerahnya ini berharap jumlah tersebut akan terus meningkat. Sejalan dengan visi misi yang diterapkan dari usaha yang berpusat di Harapan Indah Bekasi Barat ini yaitu, Memperkenalkan Pempek Palembang sebagai Makanan Dunia dan Membuka 1.000 Outlet di Dunia”. Kemas begitu optimis akan mimpi-mimpinya. Hal itu mungkin saja terjadi, mengingat semangat juang pengusaha muda tersebut.

Sedikit bercerita, Kemas menjelaskan asal usul dari nama Pempek Wongkito 19, diambil dari kata “Wong Kito” yang merupakan pengakuan seseorang bahwa dirinya komunitas orang Palembang. Sedangkan angka “19” yang ditaruh pada brand-nya tersebut bukan untuk penghias atau melambangkan nomer urut semata. Menurut Kemas, angka “19” memiliki arti yang merupakan kelurahan 19 Ilir, Kota Palembang yang sangat populer sebagai daerah pembuat pempek dengan rasa lezat dan nikmat.

Tersebar di lokasi-lokasi strategis, membuat Pempek Wongkito 19 semakin ramai diburu oleh pecinta kuliner dari berbagai belahan Bumi Nusantara. Selain Jakarta, outlet Pempek Wongkito 19 juga tersebar di Bekasi, Tanggerang, Depok, Bogor, Bandung, Kaltim, Kalsel, Cirebon, Serang Banten, Jawa Tengah, dan beberapa kota di Jawa Timur seperti Gersik dan Bojonegoro. Tak hanya datang langsung, kedai yang menjual makanan asli Palembang ini juga sering menerima pesanan dari negera tetangga semisal Malaysia, Brunei, Singapore, hingga Australia. Bahkan tak jarang negara yang berada jauh semisal Canada, America, Abu Dhabi, dll, turut memesan makanan dari daerah Kemas ini.

Banyaknya mitra yang bergabung, membuat usaha yang dijalankan kemas semakin berkembang. Kemas yakin, bisnis mitra usahanya tetap akan tumbuh, lantaran bisnis ini masih menjanjikan. Sebagai Franchisor, Kemas menceritakan, penghasilan yang didapat mitra berbeda satu dengan yang lainnya. Bahkan dirinya mengklaim, hasil perolehan mitra usahanya selama ini terbilang mentereng yang mampu peroleh total omzet hingga Rp 60 juta perbulan. “Tapi, ada juga yang omzetnya berada di sekitaran Rp 15 juta dan bahkan cuma Rp 6 juta,” beber Kemas.

Kemas mengatakan, perolehan omzet yang diperoleh sangat bergantung kepada wilayah dan kemampuan mitra menggaet pelanggan. Menurutnya, perlu adanya sebuah gerakan untuk meningkatkan kinerja dari usaha ini. Sesuatu berupa edukasi berulang kali diberikan Kemas kepada calon mitra usahanya. Edukasinya pun berupa imbauan agar calon mitra usahanya terus menjaga mutu dan kualitas produk. Ia menilai, edukasi itu penting di tengah persaingan bisnis pempek yang semakin ketat. Jangan sampai kualitas produk menurun, sehingga ditinggalkan pelanggan. “Edukasi itu seputar kualitas produk, pelayanan ke konsumen, dan juga bagaimana mengelola usaha. Kami terus pantau mitra dan memberikan edukasi yang memadai,” katanya.

Produk olahan ikan dengan campuran sagu berlebelkan Pempek Wongkito 19 ini dijual di pasaran dengan harga yang bervariasi (tergantung jenis produk). Pecinta makanan khas Kota Palembang ini dapat mencicipi produk dari Pempek Wongkito 19 mulai dari harga Rp 9.000 untuk ukuran kecil hingga Rp 12.000 per potong untuk ukuran besar. Tentunya harga ini telah mengalami beberapa kenaikan akibat ketidakstabilan harga BBM yang menyebabkan naik turunnya bahan baku Pempem Wongkito 19.

Terkait biaya paket investasi yang ditawarkan, diperlukan Rp 19 juta untuk bergabung menjadi mitra Pempek Wongkito 19. Rinciannya, dari paket investasi tersebut mitra akan mendapatkan hak atas merek jual beserta semua peralatan dan perlengkapan masak. Harga tersebut di luar dari biaya untuk menebus produk berupa pempek siap goreng sebagai deposit dari Pempek Wongkito 19. Untuk menebusnya, Kemas menarik biaya tambahan sebesat Rp1,5 juta, sehingga total biaya paket investasi awal secara keseluruhan sebesar Rp 20,5 juta.

“Dengan menjadi Mitra Bisnis Pempek Wongkito 19, investasi akan segera balik modal. Mungkin saja hanya dalam hitungan bulan.  Bahkan dalam hitungan 4 hingga 7 bulan, modal sudah kembali, dan bulan berikutnya tinggal menikmati ”passive income” yang akan terus mengalir selama menjadi Mitra Bisnis Pempek Wongkito 19,” pungkasnya.

——————————————————————

Nama Usaha    : Pempek Wongkito 19

Nama Pemilik  : Kemas Firmansyah

Mulai Berdiri   : 2010

Lokasi Usaha   : Harapan Indah Bekasi Barat

Produk             : Pempek Palembang

Mesin Relevan : Deep Fryer

Leave a comment