Media Internet Berikan Keuntungan Bagi Pemasar

Aktivitas penjualan sebagai salah satu kegiatan pemasaran memegang peranan penting. Sukses tidaknya kehidupan perusahaan tergantung dari faktor penjualan produknya, di samping itu pesatnya persaingan terutama antara perusahaan sejenis menjadi masalah yang dihadapi perusahaan. Sehingga mendorong perusahaan melakukan berbagai program pemasaran –salah satunya promosi- untuk dapat menghadapi para pesaingnya.

Bentuk program pemasaran berupa promosi yang dilakukan perusahaan merupakan bentuk usaha untuk mempengaruhi calon pembeli (konsumen) melalui pemakaian segala unsur di dalamnya. Tentunya memiliki tujuan menyadarkan masyarakat luas yang menjadi calon konsumen terhadap sebuah produk yang diperkenalkan oleh suatu perusahaan hingga berujung pada pembelian.

Belakangan ini, media seperti internet banyak dimanfaatkan sebagai sarana promosi oleh perusahaan. Hal ini mengacu pada data yang dikeluarkan oleh Markplus Insight mengenai jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun 2013. Menurut lembaga riset MarkPlus Insight, angka jumlah pengguna Internet di Indonesia akan menembus 100 juta jiwa di tahun 2015.

Fasilitas yang sering digunakan dalam penjualan suatu produk melalui internet, yakni pemanfaatan website untuk dijadikan sarana promosi. Dimana di dalamnya akan menampilkan informasi data teks (tulisan), gambar diam atau gerak, animasi, suara, video, dan atau gabungan dari keseluruhannya mengenai suatu produk atau lainnya yang sengaja disebarluaskan oleh perusahaan untuk diketahui oleh konsumen.

Selain pemasar, pemanfaatan internet juga memberikan banyak keuntungan bagi konsumen online. Menurut kotler & amstrong (2001 : 261) keuntungan bagi konsumen online antara lain memberikan kenyamanan. Konsumen tidak perlu bergelut dengan lalu lintas, mencari parkir, dan berjalan dari toko ke toko. Konsumen dapat membandingkan merk, memeriksa harga dan memesan barang. Adapun keuntungan lainnya sebagai berikut:

1. Siap 24 Jam.

Tidak seperti praktek bisnis offline lainnya yang layanannya tergantung pada hari dan jam kerja, website  selalu siap sedia 24 jam serta dapat diakses oleh konsumen dari mana saja dan kapan saja.

2. Pasar Semakin Luas

Jika menginginkan pasar yang tidak terbatas dan dapat menjangkau audiens seluruh dunia, memasang iklan di media online adalah jawabanya. Biaya untuk iklan online terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan iklan televisi, koran, ataupun radio.

3. Pembeli Potensial

Pasar internet dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah yang sangat besar dalam hitungan global. Sehingga memudahkan dalam menentukan target pasar yang akan semakin jelas dan spesifik. Kemudian tinggal membidikannya pada kelompok tertentu atau bahkan perorangan.

 

Hindari Kesalahan dalam Menetapkan Harga

Sebagai pedagang, untuk menentukan harga jual suatu barang sebetulnya tidaklah sulit. Rumusnya cukup sederhana, yaitu modal pokok ditambah biaya-biaya dan keuntungan yang diinginkan, antara 15 – 30 % (biasanya). Namun sebagai pemula tentu berkeinginan agar keuntungan yang akan diambil bisa cukup besar, dengan harapan menutup modal usaha sengan waktu singkat.

Akibat ketatnya persaingan usaha, ternyata konsumen juga sudah lebih pintar dalam menghitung harga suatu produk. Walaupun nyatanya lebih banyak yang hanya sok tahu saja, mungkin maksudnya lebih kepada agar si penjual jangan terlalu mengambil keuntungan terlalu besar. Dengan demikian menentukan keuntungan untuk sebuah produk, penjual harus hati-hati dalam menetapkan harga jual.

Berikut ini kesalahan penetapan harga yang sering terjadi. Jika bisa menghindarinya, tak hanya menjadi yang terdepan dalam kompetisi, namun bisnis juga akan lebih sehat.

1. Harga Terlalu Rendah

Menetapkan harga terlalu rendah mungkin bagus untuk jajaran produk yang tingkat lakunya tinggi. Namun sebenarnya ini menimbulkan kekacauan pada fondasi bisnis sendiri karena keuntungan  mengecil. Sementara untung inilah yang diperlukan untuk mendorong agar bisnis tetap hidup. Jadi, perlu menyesuaikan antara harga dengan untung yang dicari.

2. Mematok Marjin Keuntungan

Tidak ada aturan, keharusan, atau teori apapun yang menyatakan bahwa semua produk harus mempunyai marjin keuntungan yang sama. Produk yang lambat laku sebaiknya mempunyai marjin keuntungan yang lebih besar dibanding produk-produk yang cepat laku. Perlu diingat, kenaikan keuntungan sedikit saja dampaknya akan besar terhadap keseluruhan bisnis.

3. Bedakan Antara Marjin dan Mark-up.

Marjin keuntungan selalu didasarkan pada harga jual. Sementara mark-up selalu didasarkan pada biaya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi barang. Jangan sampai misalnya, melakukan mark-up 100%, namun harga lalu didiskon 50%, dan setelah dihitung-hitung lagi ternyata harganya sama dengan harga dasar produk, alias tidak mendapat untung sama sekali.

4. Masukkan Semua Komponen Biaya.

Supaya bisa menetapkan harga dengan benar, setiap biaya yang telah dikeluarkan harus diidentifikasi dan dicatat. Bahkan hal-hal kecil seperti biaya kartu kredit yang 1-3% setiap kali transaksi, akan terakumulasi jika tidak diikutsertakan. Pencatatan dan penghitungan ini penting karena biaya kecil-kecil ini ikut memberikan dampak terhadap bisnis.

5. Tiru yang Kompetitor Lakukan.

Daripada meniru pola kompetitor -yang mungkin punya proses atau biaya berbeda dalam membuat produk- lebih baik kaji sendiri apa sebenarnya value  produk yang ditawarkan pada konsumen. Kemudian hargailah produk  sesuai nilai tersebut. Dengan cara ini, akan punya alasan logis yang kuat jika harga itu dibanding-bandingkan oleh konsumen.

6. Komisi Berdasar Harga Jual

Ini sama dengan kasus marjin versus mark-up tadi. Lagi-lagi, keuntungan bersih harus menjadi pegangan. Membayar komisi dari bagian keuntungan sama saja dengan memberikan bisnis kepada tenaga penjualan. Sebaiknya, bayar komisi berdasarkan harga jual bukan dari harga dasar.

7. Memberi diskon, bukannya menambah nilai.

Diskon selalu memangkas keuntungan. Hanya dengan 10% diskon, sebuah bisnis bisa saja perlu menjual produk 50% lebih banyak agar tetap bisa mempertahankan keuntungan yang sama. Biaya juga meningkat jika selalu bermain dengan diskon. Daripada memotong keuntungan, cobalah cari cara lain yang bisa untuk menambah nilai produk tanpa perlu mengurangi harga.

Patut diingat,  tidak akan selalu menang dalam perang harga melawan kompetitor. Namun dengan memahami dilema harga ini, keuntungan yang terselamatkan itu akan membawa usaha tetap hidup dan memeroleh keuntungan atau laba.

Hobi Dapat Menghasilkan Keuntungan

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan, seperti yang dilansir pada Wikipedia.

Mengawali bisnis sebaiknya dimulai dari hal yang dikuasai sebelumnya. Dalam artian, calon pebisnis telah mempelajari selak beluk tentang bisnis yang akan dijalankannya. Dengan begitu, pebisnis tersebut tidak akan kaget ketika menghadapi masalah pada bisnisnya ketika sudah berjalan dan kemungkinan besar dapat mengatasinya.

Namun ketika menghadapi kebingungan mengenai bisnis apa yang akan dijalankan, bisa memulainya dari suatu hal kesenangan atau hobi. Menjalankan bisnis yang sesuai dengan hobi, setidaknya telah mendalami atau memahami bidang tersebut. Dengan begitu selain memang hobi atau kesenangan, juga dapat mendapatkan penghasilan dari situ. Berikut beberapa contoh hobi yang dapat dijadikan bisnis yang menguntungkan.

Hobi Olahraga

Kebanyakan orang tentu suka olahraga, meski banyak juga yang malas atau melupakan akan pentingnya berolahraga bagi tubuh. Selain menawarkan jasa sebagai sebagai instruktur senam atau membuka kursus kebugaran, bisa juga memanfaatkan bisnis fashion untuk berolahraga seperti, kaos, celana, sepatu, atau alan pendukung lainnya. Banyaknya macam olahraga beserta tingginya tingkat kesadaran masyarakat kota akan berolahraga merupakan sebuah peluang bisnis yang juga harus dicoba.

Hobi Kuliner dan Memasak
Memulai bisnis dari hobi memasak merupakan hal yang menyenangkan juga. Ketika telah mahir dalam masak memasak siapa tahu dapat menjadi ladang bisnis menguntungkan. Hobi memasak yang dapat dijadikan bisnis yaitu dengan membuka katering maupun menjual aneka roti yang akhir-akhir ini sedang booming di masyarakat.

Bisnis Fotografi

Tak kalah dengan bisnis kuliner, sekarang ini pecinta fotografi di Tanah Air mengalami jumlah peningkatan yang cukup pesat. Momen ini bisa dijadikan suatu peluang bisnis yang menjanjikan ketika dapat memanfaatkannya. Contoh peluang bisnis dari hobi fotografi diantaranya bisa membuka studio foto atau juga jasa editing foto hingga video. Dalam bidang fotografi, sebuah cetak foto digital juga menjadi peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan dengan keuntungan menggiurkan. Menjadi pengabadi momen sebuah acara pesta atau sebagai penyedia peralatan fotografi juga merupakan sebuah peluang bisnis yang menguntungkan dan layak untuk dicoba.

Masih banyak hobi lain yang dapat di manfaatkan menjadi peluang bisnis. Bebrapa contoh diatas hanya sebagian besar hobi yang dapat menghasilkan keuntungan. Jangan pernah takut untuk memulai suatu bisnis, selamat mencoba dan salam SUKSES!