Bicara mengenai proses produksi, tentunya tidak akan lepas dari mesin yang digunakan. Pemanfaatan sebuah mesin, bertujuan untuk mempermudah/ membantu saat proses produksi berlangsung. Dampak yang dirasa tentunya dapat mempersingkat waktu, serta menghasilkan suatu produk yang lebih rapi dan profesional.
Tapi pernahkah terpikir jika saat produksi berlangsung, tiba-tiba mesin yang digunakan tidak bisa beroperasi akibat sebuah kerusakan? Mesin rusak akan mengakibatkan banyak kerugian. Dimana bukan hanya terjadi keterlambatan waktu produksi, ketika mesin rusak target yang diusung pun bisa saja meleset. Bahkan sesuatu yang tidak diinginkan bisa saja terjadi seperti berhentinya proses produksi yang menyebabkan kerugian dalam segi finansial.
Tentu semua itu tidak akan terjadi jika pemilik secara benar merawat mesin tersebut. Merawat mesin merupakan salah satu cara untuk menjamin proses produksi terus berjalan. Tujuan perawatan adalah untuk memastikan bahwa semua parameter mesin dalam kondisi sehat selalu dan siap dijalankan sesuai schedule produksi. Mesin mempunyai keterbatasan seiring dengan berjalannya waktu, sehingga membutuhkan perencanaan tersendiri untuk merawatnya.
Perawatan terencana merupakan suatu perawatan yang memang sudah terorganisir, dilakukan rencana, pelaksanaanya sesuai jadwal, pengendalian dan pencatatan. Maka di dalam perawatan terencana terdapat sebuah tindakan seperti pencegahan , penambahan beberapa komponen dengan inspeksi, penyetelan, pemberian pelumas, reparasi karena kerusakan, dan lain-lain.
Melakukan sebuah tindakan pencegahan terhadap kerusakan mesin tentunya dapat meminimalisir berbagai kerugian yang ditimbulkan. Diantaranya kerugian waktu produksi akbat kerusakan mesin dapat diperkecil. Dengan tidak memakan banyak waktu saat produksi, otomatis membuahkan keuntungan yang maksimal. Biaya untuk perbaikan mesin yang mahal pun dapat dikurangi atau dihindari.